Terkini :
Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah Kembali Menerima Pendaftaran Siswa(i) untuk Jenjang SMK, Info selengkapnya silahkan donwlaod brosurnya
Home » » Bahaya Penyakit Hati

Bahaya Penyakit Hati

Written By Unknown on Rabu, 03 Juni 2015 | 22.22



وَأَمَّا الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَتْهُمْ رِجْسًا إِلَى رِجْسِهِمْ وَمَاتُوا وَهُمْ كَافِرُونَ  
Orang-orang yang di dalam hati mereka ada penyakit, maka dengan surat itu bertambah kekafiran mereka, disamping kekafirannya yang telah ada dan mereka mati dalam keadaan kafir.” [At Taubah 125]

Abati Aria Sandra, S.HI
Hati merupakan salah satu organ tubuh manusia, yang berupa segumpal daging. Hati adalah pusat kehidupan manusia, Hati adalah pusat pengetahuan yang sesungguhnya, sedangkan Pikiran hanyalah pintu masuk untuk menelaah sesuatu, tapi hakikat sesuatu itu hanya bisa di temukan oleh kecerdasan hati. Penglihatan mata hanyalah pintu masuk untuk melihat sesuatu, tapai hakekat sesuatu itu hanya diketahui oleh mata hati. Pendengaran telinga adalah alat untuk mendapatkan informasi,tetapi hakikat informasi itu hanya bisa di dengar oleh pendengaran hati.

Hati dalam bahasa Arab dikenal dengan qalbun yang artinya adalah berbolak balik. dikarenakan ia sesuatu yang berbolak balik, maka terkadang ia berbalik pada hal yag baik dan terkadang ia juga berbalik pada hal yang buruk. Hati merupakan pemeran utama bagi manusia, baik dengan tidaknya manusia itu tergantung pada hatinya, bila hatinya baik maka baik pula tingkah dan perangainya tapi jika hatinya busuk maka pastilah tingkah dan perbuatanya lebih mengarah pada kejahatan dan keburukan pula. Hal ini sebagaimana yang telah disabdakan oleh baginda Rasul saw di dalam hadisnya;

أَلاَ وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلاَ وَهِيَ الْقَلْبُ

"Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika segumpal daging itu baik, maka seluruh tubuh juga baik. Jika segumpal daging itu rusak, maka seluruh tubuh juga rusak. Ketahuilah, segumpal daging itu adalah hati". (HR Muslim, no. 1599. Hadits ini juga diriwayatkan oleh al-Bukhari, at-Tirmidzi, an-Nasâ`i, Abu Dawud, Ibnu Majah, Ahmad, dan ad-Darimi, dengan lafazh yang berbeda-beda namun maknanya sama. Hadits ini dimuat oleh Imam an-Nawawi dalam Arba’in an-Nawawiyah, hadits no. 6, dan Riyadhush-Shalihin, no. 588)

Bila kita kembali  pada hadis di atas, yang membicarakan tentang baik dan buruk seseorang itu tergantung pada hatinya, maka yang menjadi tugas dan kewajiban bagi kita adalah menjaga hati supaya jangan  sampai iya berbalik pada jalan yang bathil. Bila hati tidak terjaga maka tidak tertutup kemungkinan ia akan mengindap penyakit bathin, seperti dengki, iri hati, khiyanat, sombong, takabur dan lain sebagainya daripada penyakit -penyakit bathin.

Penyakit bathin, dapat merusakkan ketenangan dan kenyamanan hidup kita sendiri, bahkan ia juga merupakan penyakit yang dapat menghilangkan fahala amal ibadah yang sudah pernah kita kerjakan. Bagaimana tidak, disebabkan penyakit bathin membuat kita risih dengan kesenangan orang lain, kita tidak tenang denga kebahagiaan orang lain. Sebagaimana tersebut di dalam hadis Nabi saw
ايّاكم والحسد فإنّ الحسد يأكل الحسنات كما يأكل النّار الحطب اوالخسب              
Jauhkanlah sekalian sifat dengki, karena kedengkian itu memakan segala kebaikan seperti api memakan kayu. H.R Abu Dawud, no 4257.

Dengan penyakit batin menyebabkan kita selalu ingin dipuji, kita sesalu ingin dibesarkan dan dihormati. Menganggap rendah orang lain seolah kitalah manusia yang suci, seolah-olah kitalah penghuni surganya  Allah. Kata-kata cacian, hujatan, hinaan, cemoohan mengunjing selalu keluar dari mulut kita. Itu semua berawal dari hati yang tidak baik, berawal dari hati yang busuk.

Abatie Aria 


Menjaga hati merupakan sebuah keharusan dan kewajiban bagi kita, karena adanya hati ini diperuntukkan untuk untuk mengenal Allah swt, karena itulah yang membedakan antara hati manusia dan hati hewan, hati manusia disebut dengan lathifah rabbaniyah, hati yang mengenal Allah, hati tempat duduknya taqwa, sedangkan hati hewan disebut dengan lahmun sanubari, hati yang bersatu dengan hawanafasu dan amarah.

Mari kita jaga hati, bersihkan hati dari penyakit-penyakit yang dapat mengurangi fahala amal ibadah kita selama ini, jangan jadikan diri kita bahagian dari orang-orang yang datang dikemudian hari dalam keadaan rugi, karena amal ibafah yang selama ini kita kerjakan tidak membuahkan hasil disebabkan kebusukan hati dan kedengkian hati yang kita miliki.

Marikita saling mendoakan dan saling menasehati, serta tidak memandang rendah dan hina orang lain, karena kita yang taat hari ini, kita yang ahli sujud, hari ini bisa saja berobah nasib seperti orang yang kita anggap ahli neraka dan juga sebaliknya. Kita berlindung kepada Allah dari sifat kedengkian dan sifat yang tak terpuji, semoga Allah menerima amal ibadah kita semua, dan menjadi ahli surganya Allah di kemudian hari.
Amin ya rabbal 'alamin.


Aria Sandra, S.HI
Share this article :
 
Desainer: Abiya
Copyright © 2014. Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah
Sekretariat: Jl. Banda Aceh-Medan Km.16,8 Sibreh Aceh Besar