Penjahit ini mencari cara agar Imam Syafii bisa marah kepadanya. Ketika Imam menyuruh menjahit bajunya, dalam hatinya terbesit, inilah moment yang tepat untuk membuat Imam Syafii marah. Ia menjahit baju Imam tidak sesuai dengan yang disuruh kepadanya, penjahit ini sengaja membuat ukuran lengan kanan baju Imam lebih besar dari lengan kirinya, ia yaqin kali ini usahanya akan berhasil dan ia dapat melihat wajah cemberut Imam Syafii.
Alhasil, saat Imam Syafii datang untuk mengambil bajunya, Beliau malah tersenyum : "Subhanallah, Engkau memang sangat mengerti dengan kondisi saya, saya sangat suka menulis, jadi kalau lengan kanannya longgar seperti ini, says akan mudah melipatnya saat hendak menulis." Penjahit ini akhirnya kehabisan akal dan tidak tau lagi apa cara yang harus ditempuhnya agar dapat melihat wajah Imam dalam keadaan marah.
