Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan
suci (haram) yang telah Allah tetapkan sejak diciptakannya langit dan bumi. Hal
ini memberikan keistimewaan tersendiri bagi bulan Rajab. Selain itu, kedatangan
bulan Rajab menjadi sebuah tanda hampir Ramadhan, tuan dari
segala bulan. Karenanya, kaum muslimin menyambutnya dengan
doa atau mengisinya dengan persiapan menyambut bulan puasa. Mereka yang
mempunyai hutang puasa di tahun sebelumnya akan bersegera mengganti puasa
tersebut di bulan ini.
Meskipun
tidak ada ibadah khusus yang disyariatkan pada bulan Rajab, namun bulan ini
dipandang istimewa oleh sebagian besar kaum muslimin karena adanya peristiwa
Isra’ dan Mi’raj (Benarkah
Isra’ Mi’raj terjadi pada tanggal 27 Rajab?). Peristiwa
bersejarah itu menjadi
istimewa karena sejak saat itulah kaum muslimin diwajibkan melaksanakansholat lima
waktu. Ibadah
sholat ini menjadi pilar utama agama islam dan menjadi indikator amal kebaikan
seseorang di mata Allah.
Peristiwa bersejarah
Bulan Rajab
juga menjadi saksi dari beberapa peristiwa bersejarah dalam islam, yaitu Perang
Tabuk, Penaklukan Yerusalem oleh Shalahuddin Al Ayubi, dan Keruntuhan Khilafah
Utsmaniyah Turki.
Pada bulan
Rajab tahun 9 H, Rasulullah saw. bersama 30 ribu pasukan kaum muslimin pergi
meninggalkan Madinah menuju Tabuk di wilayah Syam (Suriah). Ekspedisi ini bertujuan
untuk menghadapi pasukan Romawi yang sudah bersiap di sana. Pasukan kaum
muslimin bergerak menembus panasnya cuaca saat itu melewati ratusan kilometer
gurun pasir. Mendengar kedatangan pasukan yang sedemikian besar dan pantang
menyerah serta dipimpin oleh Nabi Muhammad sendiri, pasukan Romawi sudah merasa
kalah. Mereka berkecut hati dan mundur ke benteng mereka. Akhirnya, kaum
muslimin berhasil menguasai Tabuk tanpa perlawanan yang berarti. Dengan
kemenangan dalam Perang Tabuk ini, maka kekuatan islam memperkokoh kedudukannya di
seluruh Jazirah Arab.
Di bulan
Rajab pulalah, pada tahun 583 H (1187 M), Shalahudin Al Ayubi memimpin pasukannya berangkat ke Yerusalem untuk membebaskannya dari
cengkeraman pasukan perang salib yang telah menguasainya selama hampir satu
abad. Beberapa bulan sebelumnya, pasukan Shalahudin juga telah mengalahkan 2
pasukan perang salib dalam Perang Hittin. Kemenangan Shalahudin sangatlah istimewa karena
berhasil mengembalikan bumi Isra’ Mi’raj dan kiblat pertama kaum muslimin ke
dalam pangkuan islam. Selain itu, kemenangan ini juga mencegah penguasaan kaum
kristiani atas tanah dan negeri kaum muslimin.
Selain
kemenangan bersejarah, bulan Rajab juga menjadi saksi kekalahan dan kemunduran
kaum muslimin. Tujuh ratus enam puluh tahun kemudian, tepatnya pada 28 Rajab
1342 H (3 Maret 1924 M),Khilafah Islamiyah dihapus secara resmi oleh Mustafa Kemal
Pasha di Turki. Institusi yang menyatukan seluruh kaum muslimin di dunia ini
hancur pada saat itu. Tidak ada lagi satu institusi yang menjadi pelindung bagi
kaum muslimin secara global. Tidak ada lagi institusi yang menjamin
terlaksananya syariat islam dan hukum-hukum Allah di muka bumi. Tameng
pelindung jiwa, kehormatan, harta dan kekayaan kaum muslimin telah dilenyapkan
sehingga kaum muslimin hanya menjadi santapan lezat yang diperebutkan oleh kaum
kolonialis dan kapitalis. Khilafah itu kini berganti menjadi negara-negara
sekuler yang tercerai berai di seluruh dunia.