Banda Aceh, 9/5 2014 – Pimpinan Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah Sibreh Aceh Besar Tgk H Faisal Ali menilai Pemerintah Kota Banda Aceh tidak konsisten dalam penerapan dan penegakan Syariat Islam di daerah itu.
“Tidak konsistennya itu dapat dilihat dari dikeluarkannya izin konser musik beraliran hip hop asal Amerika Serikat di Kota Banda Aceh tersebut,” katanya di Banda Aceh, Jumat.
Sebab di satu sisi, Tgk. H. Faisal Ali (Abu Sibreh) yang juga mantan Ketua PWNU Aceh itu menjelaskan Pemkot Banda Aceh gencar melaksanakan razia terhadap pelanggar Syariat Islam, namun disisi lain memberi peluang terjadinya maksiat.
“Dengan konser musik itu jelas tidak ada pihak yang bisa menjamin tidak terjadinya maksiat. Seperti terjadinya perkumpulan laki-laki dan perempuan yang bukan muhrimnya,” kata dia menjelaskan.
Dipihak lain, ia juga menjelaskan Pemkot Banda Aceh gencar mempromosikan daerahnya sebagai kota madani dengan nuansa kehidupan Islami.
“Karenanya, kami meminta Pemkot Banda Aceh membatalkan kegiatan konser musik yang sengaja didatangkan dari Amerika Serikat itu, meski grup band itu disebutkan dari muslim,” kata Abu Sibreh menjelaskan.