Terkini :
Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah Kembali Menerima Pendaftaran Siswa(i) untuk Jenjang SMK, Info selengkapnya silahkan donwlaod brosurnya

Pembukaan Pengajian 1437 H

Written By Unknown on Selasa, 27 Oktober 2015 | 09.10

Pembukaan Pengajian Santri Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah untuk tahun ajaran 1437 H, Selasa, 27/10/2015 oleh Abu Faisal (Tgk. H. Faisal Ali) di Mesjid Nurul Qalbi Komplek Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah.
Kegiatan ini di ikuti oleh semua santri, baik laki-laki maupun perempuan. dalam tausiyahnya Abu, menyampakan pesan agar santrinya belajar dengan tekun, rajin dan taat terhadap ketentuan dan peraturan yang berlaku di Dayah guna untuk menunjang percepatan kesuksesan santri dalam menuntut ilmu.








AL-QUR’AN TIDAK RELEVAN DENGAN ZAMAN MODERN

Written By Unknown on Sabtu, 24 Oktober 2015 | 18.40

AL-QUR’AN TIDAK RELEVAN DENGAN ZAMAN MODERN
(Pemahaman Orientalis tentang hukum islam)

Di zaman modern ini, tidak sedikit orang yang mengatakan “Al Quran sudah tidak lagi relevan dengan zaman ini.” Atau dengan ungkapan lain misalnya:
“Al Quran perlu direvisi”, atau
“Al Quran adalah sejarah orang-orang Arab dulu”
Ungkapan-ungkapan miring tersebut, ternyata juga pernah diucapkan oleh orang-orang Jahiliyah di masa lalu. Jadi, tidak heran jika di zaman ini juga ada orang yang mengatakan bahwa “Al Qur’an perlu direvisi, karena banyak memuat sejarah orang-orang Arab dan Sudah tidak relevan lagi dengan kehidupan sekarang ini.”
Pemahaman seperti ini sering dilontarkan oleh kaum Orientalis, dalam hal ini mereka memberi kesan seolah-olah objektif dan otoritatif. Orientalis biasanya berkedok sebagai pakar dalam bahasa, sejarah, agama dan kebudayaan.
Tujuan kaum Orientalis ialah menghapus sejarah islam secara menyeluruh dan pemalsuan terhadap sejarah islam, dengan berbagai upaya pengaburan terhadap ajaran Islam, demi sebuah ideologi dan arena politik. Adapun yang menjadi tujuan utama mereka adalah memberikan proteksi yang kuat terhadap agama Kristen dalam menghadapi arus kemajuan agama Islam. Sekarang muncul metode baru dikalangan ilmuwan barat dalam menyerang tradisi buku-buku tafsir yang menuntut pembaharuan. Dengan alasan hak tersendiri dalam menafsirkan kitab suci. Basetti Sani dan Youakim Moubarak keduanya bersikeras bahwa tafsiran Al-Qur’an mesti dibuat sejalan dengan ukuran kebenaran agama Kristen, dan pernyataan mereka mendapat acungan jempol dari W.C. Smith dan Kenneth Cragg, sebagai seorang pemimpin gereja Anglican, Cragg menekankan agar umat islam menghapus semua ayat yg diturunkan di Madinah (dengan penekanan dibidang politik dan hukum) guna mem-pertahankan esensi ayat-ayat Makkiyah yang secara umum lebih menyentuh masalah KeEsaan Tuhan, dimana ayat Madaniyyah dianggap meremehkan nilai ketuhanan dari esensi pernyataan “Tiada Tuhan Selain Allah” Konsep pemikiran ini bermaksud untuk “menggoyang” orang-orang yg lemah iman dan was-was dengan menggunakan senjata “Sikap Sinis” kaum orientalis yg selalu menghujat Al-Qur’an agar semakin mudah menerima ideologi Barat.
Dari penjelasan diatas dapat dilihat bagaimana sikap para kaum orientalis terhadap Al-qur’an dan Agama Islam, sikap itu bukanlah masalah baru, akan tetapi merupakan sesinambungan tipudaya musuh-musuh islam dari sejak dulu, namun lebih berkembang dan lebih banyak pola dan metodenya. Sikap kaum orientalis tetap dalam sikap permusuhan terhadap aqidah, yang merupakan permusuhan paling dahsyat dan berbahaya lagi keji yang dialami islam sepanjang perjalanan sejarahnya. Sebab permusuhan itu dari hasil keja sama dan saling bantu-membantu antara satu dengan yang lain, yaitu menyatukan permusuhan kaum musyrikin yang diramu dalam satu wadah orientalisme.
Terhadap orang yang mengatakan demikian, Allah sudah menegaskan agar kita tidak mengikuti orang-orang tersebut yang berpendapat Al Quran sudah tidak lagi relevan, “Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan (ayat-ayat Allah)”. (QS. Al Qalam: 8).

Maka kita sebagai umat yang beragama islam jangan sekali-kali mengikuti pemahaman mereka, dan kita juga harus melawan dan membantah terhadap tuduhan yang mereka lontarkan, Umat islam harus maju, cerdas, damai, bersatu supaya kuat menghadapi segala macam ancaman terhadap agama islam dan juga orang-orang islam. *(Muallem).

ICJR Gugat Qanun Jinayat, Abu Faisal Jangan Ganggu Syariat Islam di Aceh

Written By Unknown on Minggu, 04 Oktober 2015 | 07.23

Foto Abu Sibreh
saat menyerahkan bantuan untuk rohingya di Langsa 
Abu. H. Faisal Ali, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh menyesalkan rencana Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) menggugat (judicial review) Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang Hukum Jinayat.

“Sebelumnya kita ketahui ICJR tersebut di Jakarta, sementara qanun ini produk lokal yang diberikan kewenangan oleh pemerintah pusat khusus untuk Aceh,” ujar Teungku Faisal saat dihubungi portalsatu.com, Jumat, 2 Oktober 2015.

Menurut Teungku Faisal, nilai-nilai yang terkandung dalam Qanun Jinayat itu sudah tepat, sehingga tidak patut jika digugat. “Saya sangat kecewa (jika digugat), tidak tepat apabila direktur ICJR melakukan judicial review hal-hal yang terdapat dalam qanun tersebut,” katanya.
“Kita juga ada pakar hukum dan ahli tata negara, bukan langsung melahirkan qanun dengan serta merta. Apabila qanun ini dibilang bertentangan dan memiliki potensi masalah atau bias dengan sistem hukum Indonesia, menurut saya ini terlalu berlebihan karena qanun tersebut belum dijalankan,” ujar Teungku Faisal.

Teungku Faisal melanjutkan, masyarakat luar tidak berhak menggugat Qanun Aceh. Pasalnya, kata dia, qanun ini akan dijalankan di Aceh, bukan di Jakarta. “Sangat tidak tepat dan tidak berhak mereka untuk men-judical review Qanun Aceh Nomor 6/2014 ini, karena yang merasakan dan menjalankan adalah orang Aceh, dan ini tujuannya untuk orang Aceh,” katanya.

“Jangan ganggu syariat Islam di Aceh, karena ini marwah rakyat Aceh. Apabila terjadi kekurangan nantinya, kita akan sempurnakan. Ini belum apa-apa mereka sudah takut duluan. Tidak perlu ditakuti, masih banyak qanun lain yang harus dipikirkan, tidak mesti Qanun Aceh tentang Jinayat yang harus di-judicial review,” ujar Teungku Faisal.


Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah Adakan Ujian Akhir Tahun 1436.H

Sukamakmur: Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah Sibreh Sukamakmur Aceh Besar 05/10/2015 melaksanakan Ujian Caturulan III Tahun ajaran 1436. H atau ajian akhir naik kelas. ujian akan berlangsung selama 12 malam dan harinya. proses ujian di dayah mahyal ulum al-aziziyah dalam bentuk caturulan artinya dalam setahun kami melaksanakan tiga kali ujian kata Tgk. Fajrul selaku Panitia Ujian Akhir tahun ini.

Santri yang mengikuti Ujian kali ini sebanyak 246 orang dari 12 kelas mulai dari kelas tajhizi hingga kelas 6, ada dua orang santri yang tidak bisa mengikuti ujian akhir kali ini karna masih di kampung sedang berobat, kepada santri tersebut di berikan dispensasi memalui ujian susulan, ukap Tgk Muslem selaku Sekretaris Umum Dayah.

Adapun pola ujian kali ini tidak jauh beda dengan ujian-ujian sebelumnya, artinya ujian lebih terfokuskan pada penguasan kitab kuning melalui metode membaca, meskipun demikian ada sedikit perbedaan kali ini dalam pelaksanaan ujian adalah santri sebelum membaca baris, makna  dan surah salah seorang pengawas (dewan guru) menerapkan metode menulis baris, makna dan surah sebelum membaca. ujar tgk. fajrul





Pengumuman Pasca Libur

Written By Unknown on Sabtu, 18 Juli 2015 | 22.51

Diberitahuakan kepada santri Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah bahwa pengajian akan aktif kembali pada tanggal 26 July 2015
Add caption

perlombaan tahfiz dan pidato

Written By Unknown on Jumat, 05 Juni 2015 | 08.56

Dayah mahyal ulum sudah beberapa malam diadakan perlombaan tahfiz dan pidato baik dari kalangan santriwan maupun santriwati,semua mereka mempunyai bakat yang luar biasa di bidang tahfiz dan pidato.bakat-bakat seperti ini lah yang perlu di kembangkan ke depan dengan baik sehingga dapat melahirkan benih-benih yang baik di masa yang akan datang dan sampai malam ini siapa yang melihat pasti terharu dan tak pernah terlintas dalam pikiran kita bahwa mereka itu bisa sukses dalam berapa minggu ini.malam ini mereka sudah masuk babak final dari cabang tahfiz,pidato dan pengumuman akan di laksanakan pada malam senin bertepatan dengan 21 sya'ban beserta dengan libur menjelang puasa.
                                                                                                                 

KAJIAN ISLAM

Selanjutnya »

DAYAH

Selanjutnya »

SMK. MAHYAL ULUM

Selanjutnya »

NASEHAT

Selanjutnya »

ABU SIBREH

Selanjutnya »

PENDIDIKAN

Selanjutnya »

OPINI

Selanjutnya »
 
Desainer: Abiya
Copyright © 2014. Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah
Sekretariat: Jl. Banda Aceh-Medan Km.16,8 Sibreh Aceh Besar